TITIK JENUH


"Kecintaan" terhadap suatu pekerjaan adalah keharusan.Sebagai guru, saya selalu sedih tatkala siswa saya "tidak mendapatkan apa-apa" di sekolah.Mereka (siswa) hanya hadir duduk dan mendengarkan tanpa mengapresiasi mengenai pemahaman yang Guru berikan, sungguh sayang. Terbesit dalam benak saya, bahwa sekolah bagi siswa saya dianggap sebagai "paksaan" dan "keterpaksaan" tanpa ada esensi kesadaran bahwa itu merupakan kebutuhan. Tetapi sebenarnya hal itu bisa kita rubah. Berawal dari identifikasi bahwa, hipotesis awal saya mengatakan bahwa masalah tersebut diatas dikarenakan setiap manusia memiliki titik kejenuhan. Jika seseorang sudah jenuh maka proses rangkaian berpikir tidak akan pernah bisa berjalan. Kemungkinan itu yang terjadi pada siswa saya. Maka saran kecil saya, ciptakanlah pembelajaran yang menyenangkan. Menurut pengalaman saya yang belum lama menjadi guru, siswa cenderung senang sekali jika "dilibatkan" dalam proses belajar mengajar. Jika mereka dilibatkan, terkadang ada sesuatu yang membuat kepercayaan diri mereka tumbuh dan dengan sendirinya meruntuhkan titik jenuh yang mereka punya.
Hipotesis saya yang kedua adalah dedikasi. Dedikasi yang dimiliki mereka sangat kurang, sehingga solusi kecilnya yaitu kedisiplinan. Kedisiplinan sangat tipis sekali jaraknya dengan "pemaksaan" dan "keharusan" tetapi itulah modalnya. Pendidikan disiplin akan mengubah pola pikir siswa menjadi siswa yang tangguh.
Sayang sekali kalau boleh saya mengkritik terhadap sekolah saya tercinta, hal ini kurang didukung oleh rekan-rekan saya. Saya berharap kita semua (Guru) berjuang menjadi lebih baik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar